BENDERA, LAMBANG NEGARA DAN PANCASILA
Kisah Sang Merah Putih
Menurut Muhammad Yamin pahlawan nasional dan tokoh pergerakan Indonesia, warna merah dan putih telah digunakan masyarakat nusantara sejak 6000 tahun lalu. Suku bangsa rumpun Austronesia menggunakan warna merah untuk melambangkan matahari, dan putih untuk melambangkan bulan. Pada masa VOC dan pemerintahan kolonial Belanda, Pangeran di Ponegoro dan Sisingamangaraja XII memakai merah putih sebagai umbul - umbul pasukan mereka.
Kisah merah putih berlanjut pada masa pergerakan kebangsaan diawal abad ke-20. Para pelajar perhimpunan Indonesia di Belanda memiliki bendera merah putih dengan kepala kerbau ditengahnya. Pada tahun 1939 Oraganisasi Gabungan Partai Politik Indonesia, kemudian menghilangkan gambar kepala kerbau dari bendera dan jadilah bendera merah putih. Menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia Ibu Fatmawati menjahit bendera pusaka merah putih yang kemudian dikibarkan pada saat proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Sehari setelahnya Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengesahkan bendera merah putih sebagai bendera Negara Indonesia.
Lambang Garuda
Empat tahun setelah merdeka, Indonesia belum mempunyai lambang negara. Tanggal 20 Desember 1949 Presiden Soekarno menunjuk Sultan Hamid II sebagai menteri negara yang tidak memimpin departemen untuk merancang lambang negara. Hamid membentuk panitia lambang negara yang diketuai oleh Muhammad Yamin dan anggota yang terdiri dari Ki Hajar Dewantara, Mohammad Natsir, M A Pellaupessy dan Poerbatjaraka. Hamid menggambar figur burung garuda berdasarkan masukan Ki Hajar Dewantara.
Gambar rancangan Hamid diterima pemerintah pada tanggal 10 Februari 1950. Pada 11 Februari 1950 Garuda Pancasila ditetapkam sebagai lambang negara Indonesia. Presiden Soekarno menyempurnakan sketsa dari Hamid, pertama beliau menambahkan jambul di kepala garuda, kedua mengubah arah cakar garuda supaya tidak terlihat terbalik, ketiga mengganti pita merah putih dengan pita bertuliskan Bhineka Tunggal Ika dalam cengkraman garuda. Jumlah helai bulu pada sayap, ekor dan leher garuda melambangkan tanggal proklamasi kemerdekaan, di dadanya terpampang Pancasila sebagai dasar negara, dan kakinya mencengkram kuat Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan Negara Indonesia.
Lahirnya Pancasila
Sidang pertama Badan Penyelidik Usaha - usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal 29 Mei - 1 Juni 1945 bertujuan merumuskan dasar filsafat dan bentuk negara Indonesia. Saat itu ada 3 tokoh yang menawarkan konsep dasar negara Indonesia, mereka adalah Muhammad Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno. Dalam pidato Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 disampaikan dasar negara Indonesia yang meliputi :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Prikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
Perumusan dasar negara kemudian dibahas lebih dalam oleh panitia yang berjumlah sembilan orang, yaitu :
• Ir. Soekarno
• Drs. Mohammad Hatta
• Mr. Achmad Soebarjo
• Mr. Mohammad Yamin
• H. Agus Salim
• KH. Wachid Hasyim
• Abdoel Kahar Moezakir
• Abikoesno Tjokrosoejoso
• Mr. Alexander Andries Maramis
Pada 22 Juni 1945 panitia sembilan menyelesaikan suatu rumusan yang disebut Piagam Jakarta, sebelum disahkan sila pertama dari Piagam Jakarta yang berbunyi Ketuhanan dan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam Bagi Pemeluk - pemeluknya, diubah menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa. Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mensahkan Undang - undang Dasar 1945 termasuk Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Penetapan hari lahirnya Pancasila pada 1 Juni merujuk pada fakta sejarah ketika Ir. Soekarno pertama kali mengungkapkan kata 'Pancasila' pada pidatonya dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar